Kemenag Terima Penghargaan Kementerian Terpopuler di Media 2017

By Admin

nusakini.com--Kementerian Agama menerima penghargaan Public Relations Indonesia Awards (PRIA) 2018 kategori Kementerian Terpopuler di Media Sepanjang tahun 2017 tingkat kementerian. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah PR Indonesia.  

Penghargaan disampaikan pada malam penghargaan PR Indonesia Award ke-3 tahun 2018 yang bertajuk "Kepemimpinan yang Menginspirasi" di Surabaya, Kamis (29/3). Penghargaan diberikan Direktur Utama PT Media PR Indonesia, Asmono Wikan kepada Sekjen Kemenag Nur Syam. Tampak hadir, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag Mastuki, perwakilan pimpinan PR lembaga pemerintahan, organisasi dan korporasi, serta praktisi Humas seluruh Indonesia. 

"Kinerja Humas Kemenag diakui dan terbukti memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi pemerintah, bahkan bagi bangsa dan negara. Untuk itu, jadikan Humas di lembaga kita sebagai ujung tombak keberhasilan kebijakan dan program, bukan berada di belakang," ujar Nur Syam. 

Menurut Nur Syam, penghargaan ini diterima sebagai hasil kerja keras dan sinergi bersama tim humas, baik pusat maupun daerah, dalam ikut mensukseskan sosialiasi pelaksanaan kebijakan dan program Kemenag. Bahkan, humas juga ikut berkontribusi dalam implementasi program prioritas Kemenag untuk mewujudkan kerukunan beragama. 

"Misalnya, ketika program keagamaan biasa-biasa saja dikerjakan melalui website, dengan keterbukaan informasi dan pemberitaan, semua unsur di Kemenag dan pihak terkait menjadi terbangun dan tidak lagi bekerja biasa-biasa saja, tapi bekerja keras dan cepat," sambung Nur Syam.  

Nur Syam berharap penghargaan ini akan melecut semangat jajaran Kementerian Agama untuk terus memberikan layanan optimal, bekerja maksimal, dan tentu semakin terbuka dan transparan. Ke depan, seluruh kanal media Kemenag juga harus dioptimalkan pemanfaatannya dalam memberikan layanan publik, baik melalui kemenag.go.id maupun akun resmi sosial media. 

Saat ini, Humas Kementerian Agama mengelola portal Kementerian Agama dan website Kanwil Kemenag Provinsi. Sejumlah layanan sudah mulai dikembangkan berbasis elektronik dengan memanfaatkan website yang ada. Selain itu, layanan informasi Kemenag juga disalurkan melalui sejumlah media sosial, antara lain twitter, instagram, fan page facebook, dan youtube.  

PRIA rutin diadakan PR INDONESIA sejak 2016. Kompetisi yang memasuki tahun ketiga ini, terbuka diikuti korporasi dan organisasi baik pemerintah maupun nonpemerintah. Ada delapan kategori dihadirkan tahun ini, tiga diantaranya kategori baru, yaitu: Kategori Krisis (Pedoman Krisis, Penanganan Krisis), Manual Tata Kelola Kehumasan, dan Laporan Tahunan (Annual Report dan Sustainability Report).  

Kategori yang sudah ada sebelumnya meliputi Owned Media (Media Cetak, E-Magazine, dan Video Profile), Kanal Digital (Aplikasi, Website, dan Media Sosial), Program PR (Corporate PR, Government PR, Marketing PR, dan Digital PR), Program CSR (Sustainability Business dan Community Based Development), Departemen PR, dan kategor Terpopuler di Media yang menggandeng PT Isentia.  

Tahun ini ada 463 entri yang berasal dari 105 organisasi (72 korporasi dan 33 lembaga pemerintah). Tahun lalu, PRIA mengemas 224 entri. 

Dewan juri yang terlibat dalam penilaian, antara lain: Maria Wongsonagoro dan Magdalena Wenas (PR INDONESIA Gurus), Noke Kiroyan (Kiroyan Partners), Ariani Djalal (Kantor Staf Presiden), Troy Pantouw (Senior Consultant AIS Training and Consulting), Titis Widyatmoko (Pimred Brilio.net), Arbain Rambey (KOMPAS), dan Gunawan Alif (Indonesia CSR Society). (p/ab)